Seperti tradisi yang sudah berlangsung, sebelum perpulangan pasti ada etiket, yaitu arahan kepada santri sebelum memasuki masa liburan. Pada 19 Maret 2025, Pondok Pesantren Darul Mujahadah mengadakan sesi etiket di aula sebagai bentuk bimbingan dan pengingat bagi para santri.

Etiket berasal dari bahasa Prancis yang berarti tata krama atau kesopanan. Istilah ini digunakan di berbagai pondok pesantren modern sebagai pedoman dan arahan bagi santri sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Arahan ini disampaikan oleh Al-Ustadz Moh. Eko Hadi Kuncoro, S.Fil.I., M.Pd., yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darul Mujahadah. Dalam ceramahnya, beliau menekankan bahwa santri adalah presenter di tengah masyarakat. Oleh karena itu, seorang santri harus selalu menjaga akhlak dan adab di mana pun berada.

Beliau juga mengingatkan bahwa liburan bukan berarti bebas dari aturan, melainkan hanya pergantian kegiatan. Seorang santri tidak boleh menghabiskan waktu libur dengan aktivitas yang tidak bermanfaat. Di tengah-tengah arahan, beberapa santri diminta untuk mempraktikkan adab-adab yang telah diajarkan, serta diiringi dengan hiburan kecil agar suasana tetap menyenangkan.

Pada akhirnya, kita sebagai santri boleh menikmati liburan, tetapi tidak boleh melupakan batasan-batasan yang ada. Tetaplah menjaga adab dan akhlak di mana pun berada. Sebab, di kening kita terdapat cap santri Darul Mujahadah—sebuah identitas yang harus selalu dijaga.

Ditulis oleh: Fildza Qonita