Membentuk Karakter Penerus Bangsa Bersama Polsek Margasari, Kabupaten Tegal

Membentuk Karakter Penerus Bangsa Bersama Polsek Margasari, Kabupaten Tegal

Senin, 28 April 2025 M bertepatan dengan 29 Syawwal 1446 H, Pondok Pesantren Darul Mujahadah mendapat kunjungan dari Polsek Margasari, Kabupaten Tegal. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi pencegahan bullying, radikalisme, dan bahaya NAPZA bersama AIPDA, Abi Nugroho.

Acara pertama diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok PPDM, Al-Ustadz Moh. Eko Hadi Kuncoro, S.Fil.I., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa NARKOBA adalah singkatan dari Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya. Beliau juga menekankan bahwa orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah akan terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Pernyataan beliau mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para santri.

Beliau menghimbau dan berharap agar para santri tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga dapat berkiprah di tengah masyarakat, contohnya menjadi polisi.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi inti yang disampaikan oleh AIPDA Abi Nugroho. Beliau menjelaskan bahwa Indonesia saat ini telah menjadi negara yang merdeka dan tidak lagi bisa dijajah secara fisik oleh negara asing melalui peperangan. Namun, ada upaya lain untuk merusak bangsa Indonesia, yaitu melalui perusakan generasi muda sebagai penerus bangsa.

Salah satunya adalah dengan menanamkan paham radikalisme. Radikalisme adalah paham yang menyimpang dengan dalih keagamaan, contohnya melalui kegiatan pengajian yang ajarannya menyimpang dari ajaran agama yang benar. Ciri-ciri kelompok ini adalah jumlah anggotanya sedikit, minimal tujuh orang, dan kerap mengganti nama paham serta mengkafirkan orang yang tidak mengikuti kegiatan mereka.

Materi berikutnya membahas tentang bullying. Bullying berasal dari bahasa Inggris yang berarti "menggertak". Secara spesifik, bullying adalah tindakan kekerasan yang dilakukan berulang-ulang. Bullying terbagi menjadi empat jenis, yaitu bullying secara verbal (kata-kata), relasional, fisik, dan elektronik.

Selanjutnya, disampaikan pula materi tentang bahaya NAPZA. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba antara lain: faktor lingkungan, faktor individu, rasa penasaran yang tinggi, dan faktor zat yang menyebabkan ketergantungan.

Di akhir sambutannya, Pak Abi mengatakan,"Harapan saya, para generasi penerus bangsa, terutama santri DM, terbebas dari bullying, paham radikalisme, dan segala jenis NAPZA."

 

Oleh: Nasya Aprillia & Ajeng Eka (4 TMI)